BERLANGGANAN DAN KOMUNITAS

 BERLANGGANAN    
1. Radio Berlangganan
Radio langganan atau radio satelit   adalah sebuah radio digital yang menerima sinyal yang disiarkan oleh satelit komunikasi, yang mencakup wilayah geografis yang lebih luas dari sinyal radio biasa.
Radio satelit berfungsi di tempat di mana ada garis pandang antara antena dengan satelit, dengan syarat tak ada rintangan besar, seperti terowongan atau gedung. Pendengar radio ini dapat mengikuti saluran tunggal tanpa melihat lokasi jangkauan.
Karena teknologi ini membutuhkan akses ke satelit komersial untuk penyebaran sinyal, jasa radio satelit adalah sebuah bisnis komersial, yang menawarkan sebuah paket saluran sebagai bagian dari jasa mereka. Yang artinya kita harus berlangganan untuk mengakses saluran-saluran tersebut.

Sekarang ini, penyedia radio satelit utama adalah WorldSpace (XM Radio & Sirius). Karena sinyalnya memiliki hak cipta dan tidak-cocok satu sama lain, maka membutuhkan perlatan khusu untuk dekoding dan pemutaran. Mereka menawarkan saluran berita, cuaca, olah raga, dan musik.
Di Indonesia, samapai tahun 2002 Worldspace telah bekerja sama dengan RRI, Radio trijaya, Borneo Wave Channel (Masima Group), goindo.com dan Kompas Cyber Media sebagai pengisi konten layanan radio satelit dengan menggunakan satelit Asia Star.

     2. Televisi Berlangganan
a. Pengertian Televisi Berlangganan
Televisi Berlangganan adalah jasa penyiaran saluran televisi yang dilakukan khusus untuk pemirsa yang bersedia membayar (berlangganan) secara berkala. Jasa ini biasanya disediakan dengan menggunakan sistem digital ataupun analog melalui media satelit. TV berbayar ini menggunakan sistem pay-per-view (PPV) yang ditawarkan melalui kabel atau DBS. Dengan sistem PPV ini, pelanggan harus menunggu sampai progam siaran yang mereka inginkan diudarakan baik oleh kabel maupun Direct Broadcast Satellite (DBS).
b. Sejarah dan Perkembangan TV Berlangganan Dunia dan Indonesia
Dimulai saat Zenith meneliti kemungkinan adanya televisi berlangganan ketika televisi sendiri masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. Akhirnya pada tahun 1940-an, Zenith-lah yang memperkenalkan sebuah sistem televisi berlangganan yang diberi nama Phonevision(mdr 0815). Phonevision ini memberikan layanan bagi konsumen yang menginginkan pemutaran film-film hanya dengan pemesanan melalui telepon. Pada tahun 1972, HBO (Home Box Office) muncul. Dengan kemunculannya ini mata rantai televisi berlangganan makin kuat. Tuntutan dan kebutuhan akan hiburan yang makin besar, membuat satelit pada era 1980-an menjadi primadona bagi perkembangan televisi berlangganan. Selanjutnya, sebut saja sistem DBS (Direct Broadcast Satellite).  Untuk kawasan regional Asia, pada tahun 1984 Jepang memperkenalkan sistem DBS (Direct Broadcast Satellite) yang pada akhirnya dipakai dalam industri televisi berlangganan. Sementara diindonesia, Indovision mengklaim dirinya sebagai perusahaan televisi berlangganan pertama yang mengaplikasikan sistem DBS dengan menggunakan satelit Palapa C-2 sejak pertama berdiri pada bulan Agustus 1988. Sembilan tahun kemudian (1997), Indovision meluncurkan satelit barunya yakni IndoStar 1 atau yang lebih dikenal dengan satelit Cakrawarta 1 yang digunakan sampai sekarang.

     3. Jenis Media Penyalur Siaran
a. Media Kabel
Yaitu, Penyaluran siaran dengan menyambungkan provider dengan konsumen dengan media kabel. Jadi perusaan provider harus membentangkan, menanam , sekaligus merawat jaringan kabel. Untuk keperluan peningkatan kualitas dan kapasitas disetiap titik area konsumen.
   - Komponen utama sistem kabel
Untuk media penyaluran melalui kabel, terdapat beberapa komponen utama dalam sistem kabel yang konvensional, antara lain.
     1. Headend: komponen atau alat yang digunakan untuk menangkap sinyal yang dibawa dari satelit maupun gelombang lain di udara yang kemudian akan didistribusikan kepada cable plant (jaringan kabel).
     2. Trunk Cable: komponen kabel yang membawa sinyal, biasanya dilengkapi dengan broadband amplifiers setiap 2000 kaki yang digunakan untuk mempertinggi kekuatan sinyal.
     3. Distribution of feeder cable: memperpanjang sinyal dari trunk menuju gardu induk sebelum disalurkan kepada masing-masing pelanggan di setiap rumah.
      4. Subscriber drop: menyalurkan sinyal dari gardu induk kepada masing-masing pelanggan.
     5. Terminal equipment: komponen yang diletakkan di setiap rumah pengguna layanan ini. Dapat berupa kabel modem, seperangkat televisi atau alat lain.

  - Kekurangan sistem kabel
   1. Bergantung pada berapa banyak kabel yang dimiliki oleh provider dan wilayah mana saja yang akan menjadi target pemasarannya.
   2. Mekanisme pendistribusian pada layanan kabel sebenarnya sederhana tapi membutuhkan dana yang besar untuk biaya operasional.

  - Contoh perusahaan yang menggunakan system kabel
1.      PT Telkom
2.      PT. Indosat Mega Media (IM2 PayTV)
3.      PT. Link Net (First Media)

b. Media Satelit
Yaitu, Penyaluran siaran dengan cara provider memancarkan siarannya ke satelit (uplink) lalu kemudian sinyal tersebut ditransfer dan dikirim lagi menuju ke bumi (downlink). Yang selanjutnya dapat diakses oleh konsumen (langganan).
   - Alat penangkap sinyal satelit
Untuk mengakses beberapa bahkan sampai ratusan saluran televisi, kita harus memiliki alat-alat penangkap sinyal satelit. Beberapa Peralatan tersebut antara lain :
     1. Satellite dish (Out Door Unit): komponen ini berbentuk seperti antena parabola dengan diameter sekitar 60-180 cm.
       2. Decoder: Alat yang berfungsi mengakses layanan seperti penggantian saluran.
       3. Smart card: Alat untuk mengakses sistem.
   - Contoh perusahaan yang menggunakan system satelit
1. Indovision
2. TransVision (sebelumnya bernama TelkomVision)
3. PT. MNC Sky Vision (Indovision dan Top TV)
4. PT. Nusantara Vision (OkeVision)
5. PT. Indonesia Media Televisi (BiG TV)
6. PT. Indonusa Telemedia (Transvision)
7. PT. Indonusa Telemedia (Transvision)
8. Kompas Gramedia (K-vision)
9. PT. Visi Media Asia (viva+)
10. PT. Cipta Skynindo (Skynindo)
11. PT. Karya Kreatif Bersama (Topas TV)

KOMUNITAS
1. Radio Komunitas
   - Pengertian Radio Komunitas
Radio komunitas adalah stasiun siaran radio yang dimiliki, dikelola, diperuntukkan, diinisiatifkan dan didirikan oleh sebuah komunitas. Pelaksana penyiaran (seperti radio) komunitas disebut sebagai lembaga  penyiaran komunitas.Radio komunitas juga sering disebut sebagai radio sosial, radio pendidikan, atau radio alternatif. Intinya, radio komunitas adalah "dari, oleh, untuk dan tentang komunitas".
   - Perkembangan radio komunitas diindonesia
Radio komunitas di Indonesia mulai berkembang pada tahun 2000. Saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 300 radio komunitas. Radio-radio komunitas tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang sebagian di antaranya telah mengorganisasikan diri dalam oraganisasi Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI), Jaringan Independen Radio Komunitas (JIRAK CELEBES), Forum Radio Kampus Bandung, dan lain-lain.
   - Perbedaan radio komunitas dan radio swasta
a. Segi Tujuan
Radio swasta diarahkan kepada segmen pasar, meraih pendengar sebanyak-banyaknya sehingga aspek rating sangat diperhitungkan sebagai ukuran gengsi radio. Hidup dan matinya radio swasta terletak pada pemasukan iklan
Radio komunitas mengutamakan kepentingan dan kebutuhan warga di wilayah tempat radio tersebut, melayani kebutuhan informasi warganya (anggota komunitas)

b. Segi Tema Yang Disiarkan
Swasta : Cenderung menyiarkan berita atau informasi yang sedang hangat untuk dibicarakan
Komunitas : Menyajikan tema-tema yang dibutuhkan warga setempat

c. Segi Bahasa Penyiar
Swasta : Cenderung mengikuti gaya bicara orang kota (Jakarta) supaya terlihat modern dan gaul.
Komunitas : mengikuti dialek lokal dan kebiasaan berbicara setempat.

  - Contoh radio komunitas di Indonesia
1. Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta (JKRY) - 18 April 2012. Beranggotakan 42 Radio Komunitas.
2. Jaringan Radio Komunitas Lampung (JRKL) -  26 November 2004
3. Jaringan Radio Komunitas Pesantren,

  -  Kendala Radio Komunitas
1. Keterbatasan frekuensi dan jangkauan
Radio komunitas saat ini hanya diperbolehkan beroperasi pada tiga kanal. Menurut ketentuan Kepmenhub no 15 tahun 2002 dan no 15A tahun 2003 yakni di frekuensi FM 107,7 Mhz; 107,8 Mhz; 107,9 Mhz, dengan jangkauan yang terbatas yaitu power maskimal 50 watt dan jangkauan layanan maksimal 2,5 km.

2.      Televisi Komunitas
  - Karakteristik televisi komunitas
a. Tidak digunakan untuk mencari keuntungan materi
b. Tidak menyajikan siaran iklan dan/atau siaran komersial lainnya (kecuali iklan layanan masyarakat.
c. Tidak melakukan siaran untuk kepentingan propaganda kelompok tertentu, seperti kepentingan politik dan kepentingan ekonomi lainnya
d. Lembaga penyiaran komunitas tidak mewakili organisasi atau lembaga asing, serta bukan berasal dari komunitas internasional
e. Lembaga penyiaran komunitas memiliki khalayak yang jelas, yaitu warga atau komunitas yang berdiam di wilayah tertentu.
f. Wilayah cakupan siaran lembaga penyiaran komunitas sangat terbatas karena daya pancar frekuensi yang rendah dan karena faktor keterlibatan komunitas tertentu yang hanya berada dalam jangkauan wilayah yang terbatas

  -  Contoh Televisi Komunitas Di Indonesia
a. Candradimuka TV (Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Candradimuka, Palembang)
b. Untirta TV dan IAIN TV (Banten)
c. Al Washilah TV (Kembangan, Kebon Jeruk, Jakarta)
d. SEDC-TV (Jawa Barat)
e. Televisi Pendidikan Kota Cimahi (Cimahi, Jawa Barat)
f. Panguyuban Komunitas TV Nusantara (Jawa Barat)
g. Televisi Komunitas Pendidikan KIJARA (Jawa Barat)
h. Televisi Komunitas Universitas Gunadharma
i. Komunitas Study Broadcasting Television (SBC TV)
j. Televisi Komunitas SPENSA (Jawa Barat)
k. (Rajawali TV) (Bandung)
l. Rajawali TV Bandung
m. MJTV (Yogyakarta)
n. M2TV (Pontianak, Kalimantan Barat)
o. UPNTV (Yogyakarta)

0 Response to "BERLANGGANAN DAN KOMUNITAS"

Post a Comment