A. Latar Belakang
Setelah hampir delapan sampai sepuluh jam saluran pencernaan beristirahat selama tidur, tubuh membutuhkan asupan makanan untuk menyokong energi untuk bearktivitas dan konsentrasi belajar. Namun dalam usia sudah dewasa seperti mahasiswa sendiri, khususnya mahasiswa mayoritas yang sudah menjadi kebiasaan untuk tidak sarapan. Dari sinilah kita mengambil apresiasi untuk membuat laporan penelitin dengan judul “Pengaruh Sarapan Terhadap Semangat Belajar Mahasiswa ”. Karena menurut kami mahasiswa juga banyak yang menjadikan alasan sarapan agar semangat untuk belajar.
Dengan sarapan dipagi hari banyak manfaatnya yang bisa kita peroleh dan dapat melatih diri untuk disiplin. Sarapan mungkin terdengar sepele bagi mahasiswa apalagi yang anak kost, namun sangat vital bagi kita apabila dituntut untuk beraktivitas seharian. Seringkali kita megabaikan sarapan dengan alasan kurangnya waktu, atau mungkin dengan alasan lainnya, lebih-lebih yang anak kost. Padahal sarpan bukan sekedar pengganjal perut, tapi juga memberikan energi pada tubuh agar kita bisa beraktivitas dengan baik, otak bekerja lebih optimal, dan tidak cepat mengantuk kalau pola sarapan kita teratur, dan juga sarapan juga dapat mengembalikan fungsi metabolisme tubuh.
Ketika bangun pagi sebagian besar energi dalam glukosa dan glikogen telah habis terkuras oleh aktivitas seharian sebelumnya, dan diistirahatkan beberapa jam. Menurut para ahli, glukosa adalah satu-satunya bahan bakar yang dibutuhkan otak. Tanpa glukosa yang cukup stamina akan menjadi lemah, pusing dikepala, dan mudah mengantuk. Dari dini kalua dilihat menurut teori yang ada sarapan merupakan hal yang penting yang dapat mempengaruhi semangat belajar.
Yang menjadi permasalahan saat ini adalah kebiasaan makan atau sarapan pagi masih dianggap kebiasaan yang membosankan atau yang lainnya. Ada berbagai alasan yang seringkali menyebabkan remaja tidak sarapan pagi. Adapun alasan tersebut karena jarak kampus cukup jauh, terlambat bangun pagi, tidak ada orang tua yang menyediakan sarapan atau tidak ada selera untuk sarapan pagi, dan lebihnya lagi nanggung dengan makan siang. Kebisaan tidak sarapan dipandang dari gizi bagi kesehatan dan prestasi anak merupakan kesalahan yang sangat merugikan dihari depan remaja.
Dampak negatifnya yaitu ketidakseimbangan sistem syaraf pusat yang diikuti dengan rasa pusing, badan gemetar, dan rasa lelah. Dalam keadaaan demikin remaja akan sulit untuk dapat menerima pelajaran dengan baik. Gairah belajar dan kecepatan reaksi juga akan menurun. Melalui permasalahan diatas, ini dimaksudkan untuk menjadi informasi kepada remaja khususnya sebagai mahsiswa. Manfaat atau pengetahuan mengenai sarapan pagi diharapkan menjadi suatu kegiatan yang penting dalam melakukan aktivitas sehari-hari khususnya kegiatan belajar mahasiswa didalam kelas.
Persoalan tersebut menjadi semakin menarik untuk diteliti mengingat bahaya tidak sarapan seperti yang dijelaskan diatas serta pentingnya sarapan khususnya bagi mahasiswa yang akan berdampak pada konsentrasi dan semangat belajar mahasiswa ketika dikelas. Hal tersebut pantas diberi tahukan kepada para mahasiswa dengan harapan mahasiswa menjadi lebih konsentrasi dan semangat dalam belajar dikelas guna kebaikan dirinya sendiri yaitu berupa pemahaman dan nilai mereka yang nantinya akan berdampak pula pada meningkatnya sumber daya manusia di Indonesia sebagai dampak luas dari permasalahan ini.
Dari hal diatas maka penelitian tentang “Pengaruh Sarapan Terhadap Semangat Belajar Mahasiswa ” ini pantas dilakukan dikampus sendiri yaitu dengan harapan meningkatnya level semangat mahasiswa serta hasil kuliah (indeks prestasi/IP) tiap-tiap mahasiswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini mencoba menjawab permasalahan sebagai berikut:
1. Seberapa sering Mahasiswa sarapan pagi sebelum melakukan kegiatan belajar dikelas ?
2. Bagaimana semangat Mahasiswa jika sebelum melakukan kegiatan belajar dikelas sarapan pagi terlebih dahulu ?
3. Bagaimana semangat Mahasiswa jika sebelum melakukan kegiatan belajar dikelas tidak sarapan pagi terlebih dahulu ?
4. Seberapa berpengaruh sarapan pagi terhadap semangat belajar Mahasiswa ?
C. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat dari judul diatas akan sedikit kami paparkan sebagai berikut:
1. Agar remaja / mahasiswa mengetahui pentingnya sarapan pagi bagi kesehatan tubuh.
2. Memberikan pengetahuan untuk kiat sarapan sehat sebelum beraktivitas.
3. Menginformasikan pentingnya sarapan terhadap semangat belajar dalam kelas.
D. Kajian Pustaka
D.1 Sarapan
Sarapan adalah keadaan untuk mengonsumsi hidangan utama pada pagi hari. Waktu sarapan dimulai dari pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 10.00 pagi. Dianjurkan menyantap makanan yang ringan bagi kerja perncernaan, sehingga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang memiliki kadarserat tinggi dengan protein yang cukup namun dengan kadar lemak rendah.
Sarapan dapat memberikan nutrisi pada otak, sehingga anak yang sarapan berprestasi lebih baik disekolah daripada anak yang tidak sarapan dan mengendalikan berat badan.
Sarapan pagi merupakan makanan khusus untuk otak, hal ini didukung dari sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa sarapan berhubungan erat dengan kecerdasan mental, dalam artian saarapan memberikan nilai positif terhadap aktivitas otak. Otak menjadi cerdas, peka dan lebih mudah untuk berkonsentrasi. Hal ini secara tidak langsung akan mendatangkan pengaruh positif terhadap diri kita dalam beraktivitas, baik di kampus ataupun di tempat kerja.
Menurut Rita (praktisi gizi bidang klinik olahraga), sarapan itu penting karena bertujuan antara lain:
1. Penyedia energi untuk beraktifitas. Jika Anda merasa lemas setelah sarapan, mungkin menu sarapan yang Anda pilih salah.
2. Otak bekerja lebih optimal. Otak membutuhkan asupan tersendiri seperti asam lemak esensial yang sering ditemukan pada ikan laut, dan zat besi yang sangat bagus untuk disisipkan dalam menu sarapan agar otak bekerja optimal hari itu.
3. Tidak cepat lelah dan mengantuk. Jika pemilihan menu sarapan Anda tepat, maka Anda tidak akan cepat merasa lelah dan mengantuk.
4. Mengembalikan fungsi metabolisme tubuh.
Sarapan memang sering dianggap sepele, hal itu juga terlihat dari banyaknya mahasiswa yang melewatkan sarapan sebelum melakukan aktivitas. Alasan mereka tidak sarapan adalah tidak sempat, tidak punya waktu menyiapkan, takut terlambat masuk kelas jika masuk kuliah jam pagi, nanggung dengan makan siang, bangun kesiangan, ataupun bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Padahal kalua kita melewatkan sarapan, kita tidak bisa melakukan aktivitas pada hari itu dengan baik, dikarenakan tubuh yang tidak ada stamina atau energi untuk melakukan aktivitas.
D.2 Semangat Belajar
Semangat adalah keadaan pikiran ketika batin tergerak untuk melakukan satu atau banyak tindakan. Jadi, semangat itu memiliki fungsi sebagai penggerak batin untuk bertidak. Semangat memiliki fungsi sebagai penggerak batin untuk bertidak.
Semangat dalam kata lain adalah motivasi. Dalam buku Oemar Hamalik, motivasi adalah suatau perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Adapun pengertian belajar menurut Sardiman, belajar adalah sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga dan psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa ranah kognitif, efektif dan pesikomotorik.
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini, dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respons.
Jadi dapat dikatakan bahwa semangat belajar merupakan kondisi batin yang tergerak untuk lebih ketika seseorang sedang mencoba memasukkan / input sesuatu yang nantinya akan menimbulkan perubahan dalam hal sesuatu tersebut.
D.3 Hubungan Antara Sarapan Dengan Semangat Belajar
Sehingga secara keseluruhan dapat didefenisikan semangat atau motivasi dalam belajar yaitu suatu daya upaya untuk penggerak atau pembangkit serta mengarahkan semangat seseorang untuk melakukan aktivitas belajar. Jadi, hubungan dari pengaruh sarapan terhadap semangat belajar mahasiswa sangatlah mendukung. Karena dalam hal ini untuk memberikan kesehatan tubuh agar seimbang dalam melakukan segala aktivitas mulai pagi hari, tentu membutuhkan stamina dan energi yang kuat. Dengan dibiasakannya sarapan pagi maka akan memperlancar pencernaan pada tubuh dan menyeimbangkan kesehatan tubuh.
Berdasarkan penelitian, sarapan berhubungan erat dengan kecerdasan mental\ dan dengan sarapan yang baik otak \akan lebih cerdas, peka dan lebih mudah berkonsentrasi. Melewatkan sarapan berarti akan merasa lebih lelah dan lebih sulit berkonsentrasi.
E. Hipotesis
Ada hubungan antara sarapan dengan semangat belajar mahasiswa .
F. Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode kuesioner. Sebagaimana yang dikatakan oleh Krippendroff (1993:15) penelitian kuantitatif biasanya bertujuan terutama untuk memberikan gambaran (dengan bertumpu pada data bersifat kuantitatif) mengenai suatu gejala sosial dengan mengembangkan konsep dan menghimpun fakta tetapi seringkali tidak melakukan pengujian hipotesa. Bertolak dari pandangan demikian maka penelitian ini bermaksud untuk menyajikan gambaran (description) dengan berdasar pada data kuantitatif dari kuesioner yang dibagikan kepada sampel tentang “Pengaruh Sarapan Terhadap Semangat Belajar Mahasiswa ”.
F.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Penelitian Kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang bersifat pengaruh ganda, yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh dari dua variable independen terhadap satu variabel dependen. Variabel dependen dari penelitian ini adalah semangat belajar mahasiswa sedangkan variabel independennya adalah sarapan mahasiswa. Kemudian untuk subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswa .
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, dimana yang digunakan adalah kuesioner tentang apakah mahasiswa tersebut sarapan atau tidak sarapan sebelum pembelajaran dan pengaruhnya terhadap semangat belajarnya. Kuesioner tersebut berisikan identitas subjek yang terdiri dari nama, prodi dan jurusan dan tanggal pengisian kuesioner.
F.2 Variabel dan Definisi Operasional
A. Alat Ukur
1. Jumlah sarapan mahasiswa setiap minggu (senin-jum’at)
a. Seringnya sarapan mahasiswa
b. Sarapan atau tidaknya mahasiswa
2. Semangat belajar
a. Jika sarapan tambah semangat atau tidak atau sama saja
b. Jika tidak sarapan kurang semangat atau tidak atau sama saja
B. Interval
1. Variabel Sarapan
Interval untuk variabel sarapan antara 0 (nol) sampai 6 (enam) kali. Dengan interval sebagai berikut:
a. 0-1 kali
b. 2-3 kali
c. 4-5 kali
2. Variabel Semangat Belajar
Interval untuk variabel Semangat Belajar adalah menggunakan presentase bertambahnya atau berkurangnya semangat belajarnya.
Interval ini antara 10 % sampai 100 %. Dengan interval sebagai berikut:
a. 10 % -30 %
b. 40 % - 60 %
c. 70 % - 100 %
F.3 Populasi dan Sampel
A. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah Mahasiswa .
B. Sampel
Sampel untuk penelitian ini adalah sebagian Mahasiswa . Dengan jumlah sampel minimal 30 responden.
C. Teknik Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitan ini menggunakan teknik Random Sampling dengan cara membagikan kuesioner kepada sampel secara acak. Jumlah kuesioner yang dibagikan minimal 30 koesioner.
F.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner dengan cara membagikannya kepada sampel menggunakan teknik sampel diatas.
Kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini telah terlampir dalam proposal ini, selanjutnya kuesioner tersebut akan dibagikan kepada sampel. Kuesioner berisi nama responden, prodi dan jurusan responden serta tanggal pengisisian kuesioner. Responden wajib mengisi kuesioner tersebut secara lengkap dan sesuai dengan kenyatan responden.
F.5 Teknik Analisa Data
Pada variabel dalam penelitian ini yang digunakan adalah jenis data interval. Kami menggunakan variabel tersebut agar dapat mengetahui seberapa sering mahasiswa sarapan pagi sebelum melakukan kegiatan belajar dikelas.
Variabel dengan alat ukur ini menggunakan jenis data interval maka memakai teknik korelasi R x y/Rho.
Lampiran
1. Kuesioner Pengaruh Sarapan Terhadap Semangat Belajar Mahasiswa
Pengaruh Sarapan Terhadap Semangat Belajar Mahasiswa
Tanggal :
Nama :
Prodi/Jurusan :
1. Seberapa sering Anda sarapan sebelum kuliah? (senin-jum’at)?
a. 0-1 kali
b. 2-3 kali
c. 4-5 kali
2. Jika Anda sarapan sebelum kuliah, bagaimana semangat belajar Anda?
a. Bertambah
b. Sama saja ketika tidak sarapan
3. Jika bertambah, berapakah presentase bertambahnya semangat belajar Anda dibandingkan ketika tidak sarapan?
a. 10 % -30 %
b. 40 % - 60 %
c. 70 % - 100 %
4. Jika Anda tidak sarapan sebelum kuliah bagaimana semangat belaar Anda?
a. Berkurang
b. Sama saja ketika sarapan
5. Jika berkurang, berapakah presentase berkurangnya semangat belajar Anda dibandingkan ketika tidak sarapan?
a. 10 % -30 %
b. 40 % - 60 %
c. 70 % - 100 %
Setelah hampir delapan sampai sepuluh jam saluran pencernaan beristirahat selama tidur, tubuh membutuhkan asupan makanan untuk menyokong energi untuk bearktivitas dan konsentrasi belajar. Namun dalam usia sudah dewasa seperti mahasiswa sendiri, khususnya mahasiswa mayoritas yang sudah menjadi kebiasaan untuk tidak sarapan. Dari sinilah kita mengambil apresiasi untuk membuat laporan penelitin dengan judul “Pengaruh Sarapan Terhadap Semangat Belajar Mahasiswa ”. Karena menurut kami mahasiswa juga banyak yang menjadikan alasan sarapan agar semangat untuk belajar.
Dengan sarapan dipagi hari banyak manfaatnya yang bisa kita peroleh dan dapat melatih diri untuk disiplin. Sarapan mungkin terdengar sepele bagi mahasiswa apalagi yang anak kost, namun sangat vital bagi kita apabila dituntut untuk beraktivitas seharian. Seringkali kita megabaikan sarapan dengan alasan kurangnya waktu, atau mungkin dengan alasan lainnya, lebih-lebih yang anak kost. Padahal sarpan bukan sekedar pengganjal perut, tapi juga memberikan energi pada tubuh agar kita bisa beraktivitas dengan baik, otak bekerja lebih optimal, dan tidak cepat mengantuk kalau pola sarapan kita teratur, dan juga sarapan juga dapat mengembalikan fungsi metabolisme tubuh.
Ketika bangun pagi sebagian besar energi dalam glukosa dan glikogen telah habis terkuras oleh aktivitas seharian sebelumnya, dan diistirahatkan beberapa jam. Menurut para ahli, glukosa adalah satu-satunya bahan bakar yang dibutuhkan otak. Tanpa glukosa yang cukup stamina akan menjadi lemah, pusing dikepala, dan mudah mengantuk. Dari dini kalua dilihat menurut teori yang ada sarapan merupakan hal yang penting yang dapat mempengaruhi semangat belajar.
Yang menjadi permasalahan saat ini adalah kebiasaan makan atau sarapan pagi masih dianggap kebiasaan yang membosankan atau yang lainnya. Ada berbagai alasan yang seringkali menyebabkan remaja tidak sarapan pagi. Adapun alasan tersebut karena jarak kampus cukup jauh, terlambat bangun pagi, tidak ada orang tua yang menyediakan sarapan atau tidak ada selera untuk sarapan pagi, dan lebihnya lagi nanggung dengan makan siang. Kebisaan tidak sarapan dipandang dari gizi bagi kesehatan dan prestasi anak merupakan kesalahan yang sangat merugikan dihari depan remaja.
Dampak negatifnya yaitu ketidakseimbangan sistem syaraf pusat yang diikuti dengan rasa pusing, badan gemetar, dan rasa lelah. Dalam keadaaan demikin remaja akan sulit untuk dapat menerima pelajaran dengan baik. Gairah belajar dan kecepatan reaksi juga akan menurun. Melalui permasalahan diatas, ini dimaksudkan untuk menjadi informasi kepada remaja khususnya sebagai mahsiswa. Manfaat atau pengetahuan mengenai sarapan pagi diharapkan menjadi suatu kegiatan yang penting dalam melakukan aktivitas sehari-hari khususnya kegiatan belajar mahasiswa didalam kelas.
Persoalan tersebut menjadi semakin menarik untuk diteliti mengingat bahaya tidak sarapan seperti yang dijelaskan diatas serta pentingnya sarapan khususnya bagi mahasiswa yang akan berdampak pada konsentrasi dan semangat belajar mahasiswa ketika dikelas. Hal tersebut pantas diberi tahukan kepada para mahasiswa dengan harapan mahasiswa menjadi lebih konsentrasi dan semangat dalam belajar dikelas guna kebaikan dirinya sendiri yaitu berupa pemahaman dan nilai mereka yang nantinya akan berdampak pula pada meningkatnya sumber daya manusia di Indonesia sebagai dampak luas dari permasalahan ini.
Dari hal diatas maka penelitian tentang “Pengaruh Sarapan Terhadap Semangat Belajar Mahasiswa ” ini pantas dilakukan dikampus sendiri yaitu dengan harapan meningkatnya level semangat mahasiswa serta hasil kuliah (indeks prestasi/IP) tiap-tiap mahasiswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini mencoba menjawab permasalahan sebagai berikut:
1. Seberapa sering Mahasiswa sarapan pagi sebelum melakukan kegiatan belajar dikelas ?
2. Bagaimana semangat Mahasiswa jika sebelum melakukan kegiatan belajar dikelas sarapan pagi terlebih dahulu ?
3. Bagaimana semangat Mahasiswa jika sebelum melakukan kegiatan belajar dikelas tidak sarapan pagi terlebih dahulu ?
4. Seberapa berpengaruh sarapan pagi terhadap semangat belajar Mahasiswa ?
C. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat dari judul diatas akan sedikit kami paparkan sebagai berikut:
1. Agar remaja / mahasiswa mengetahui pentingnya sarapan pagi bagi kesehatan tubuh.
2. Memberikan pengetahuan untuk kiat sarapan sehat sebelum beraktivitas.
3. Menginformasikan pentingnya sarapan terhadap semangat belajar dalam kelas.
D. Kajian Pustaka
D.1 Sarapan
Sarapan adalah keadaan untuk mengonsumsi hidangan utama pada pagi hari. Waktu sarapan dimulai dari pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 10.00 pagi. Dianjurkan menyantap makanan yang ringan bagi kerja perncernaan, sehingga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang memiliki kadarserat tinggi dengan protein yang cukup namun dengan kadar lemak rendah.
Sarapan dapat memberikan nutrisi pada otak, sehingga anak yang sarapan berprestasi lebih baik disekolah daripada anak yang tidak sarapan dan mengendalikan berat badan.
Sarapan pagi merupakan makanan khusus untuk otak, hal ini didukung dari sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa sarapan berhubungan erat dengan kecerdasan mental, dalam artian saarapan memberikan nilai positif terhadap aktivitas otak. Otak menjadi cerdas, peka dan lebih mudah untuk berkonsentrasi. Hal ini secara tidak langsung akan mendatangkan pengaruh positif terhadap diri kita dalam beraktivitas, baik di kampus ataupun di tempat kerja.
Menurut Rita (praktisi gizi bidang klinik olahraga), sarapan itu penting karena bertujuan antara lain:
1. Penyedia energi untuk beraktifitas. Jika Anda merasa lemas setelah sarapan, mungkin menu sarapan yang Anda pilih salah.
2. Otak bekerja lebih optimal. Otak membutuhkan asupan tersendiri seperti asam lemak esensial yang sering ditemukan pada ikan laut, dan zat besi yang sangat bagus untuk disisipkan dalam menu sarapan agar otak bekerja optimal hari itu.
3. Tidak cepat lelah dan mengantuk. Jika pemilihan menu sarapan Anda tepat, maka Anda tidak akan cepat merasa lelah dan mengantuk.
4. Mengembalikan fungsi metabolisme tubuh.
Sarapan memang sering dianggap sepele, hal itu juga terlihat dari banyaknya mahasiswa yang melewatkan sarapan sebelum melakukan aktivitas. Alasan mereka tidak sarapan adalah tidak sempat, tidak punya waktu menyiapkan, takut terlambat masuk kelas jika masuk kuliah jam pagi, nanggung dengan makan siang, bangun kesiangan, ataupun bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Padahal kalua kita melewatkan sarapan, kita tidak bisa melakukan aktivitas pada hari itu dengan baik, dikarenakan tubuh yang tidak ada stamina atau energi untuk melakukan aktivitas.
D.2 Semangat Belajar
Semangat adalah keadaan pikiran ketika batin tergerak untuk melakukan satu atau banyak tindakan. Jadi, semangat itu memiliki fungsi sebagai penggerak batin untuk bertidak. Semangat memiliki fungsi sebagai penggerak batin untuk bertidak.
Semangat dalam kata lain adalah motivasi. Dalam buku Oemar Hamalik, motivasi adalah suatau perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Adapun pengertian belajar menurut Sardiman, belajar adalah sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga dan psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa ranah kognitif, efektif dan pesikomotorik.
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini, dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respons.
Jadi dapat dikatakan bahwa semangat belajar merupakan kondisi batin yang tergerak untuk lebih ketika seseorang sedang mencoba memasukkan / input sesuatu yang nantinya akan menimbulkan perubahan dalam hal sesuatu tersebut.
D.3 Hubungan Antara Sarapan Dengan Semangat Belajar
Sehingga secara keseluruhan dapat didefenisikan semangat atau motivasi dalam belajar yaitu suatu daya upaya untuk penggerak atau pembangkit serta mengarahkan semangat seseorang untuk melakukan aktivitas belajar. Jadi, hubungan dari pengaruh sarapan terhadap semangat belajar mahasiswa sangatlah mendukung. Karena dalam hal ini untuk memberikan kesehatan tubuh agar seimbang dalam melakukan segala aktivitas mulai pagi hari, tentu membutuhkan stamina dan energi yang kuat. Dengan dibiasakannya sarapan pagi maka akan memperlancar pencernaan pada tubuh dan menyeimbangkan kesehatan tubuh.
Berdasarkan penelitian, sarapan berhubungan erat dengan kecerdasan mental\ dan dengan sarapan yang baik otak \akan lebih cerdas, peka dan lebih mudah berkonsentrasi. Melewatkan sarapan berarti akan merasa lebih lelah dan lebih sulit berkonsentrasi.
E. Hipotesis
Ada hubungan antara sarapan dengan semangat belajar mahasiswa .
F. Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode kuesioner. Sebagaimana yang dikatakan oleh Krippendroff (1993:15) penelitian kuantitatif biasanya bertujuan terutama untuk memberikan gambaran (dengan bertumpu pada data bersifat kuantitatif) mengenai suatu gejala sosial dengan mengembangkan konsep dan menghimpun fakta tetapi seringkali tidak melakukan pengujian hipotesa. Bertolak dari pandangan demikian maka penelitian ini bermaksud untuk menyajikan gambaran (description) dengan berdasar pada data kuantitatif dari kuesioner yang dibagikan kepada sampel tentang “Pengaruh Sarapan Terhadap Semangat Belajar Mahasiswa ”.
F.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Penelitian Kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang bersifat pengaruh ganda, yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh dari dua variable independen terhadap satu variabel dependen. Variabel dependen dari penelitian ini adalah semangat belajar mahasiswa sedangkan variabel independennya adalah sarapan mahasiswa. Kemudian untuk subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswa .
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, dimana yang digunakan adalah kuesioner tentang apakah mahasiswa tersebut sarapan atau tidak sarapan sebelum pembelajaran dan pengaruhnya terhadap semangat belajarnya. Kuesioner tersebut berisikan identitas subjek yang terdiri dari nama, prodi dan jurusan dan tanggal pengisian kuesioner.
F.2 Variabel dan Definisi Operasional
A. Alat Ukur
1. Jumlah sarapan mahasiswa setiap minggu (senin-jum’at)
a. Seringnya sarapan mahasiswa
b. Sarapan atau tidaknya mahasiswa
2. Semangat belajar
a. Jika sarapan tambah semangat atau tidak atau sama saja
b. Jika tidak sarapan kurang semangat atau tidak atau sama saja
B. Interval
1. Variabel Sarapan
Interval untuk variabel sarapan antara 0 (nol) sampai 6 (enam) kali. Dengan interval sebagai berikut:
a. 0-1 kali
b. 2-3 kali
c. 4-5 kali
2. Variabel Semangat Belajar
Interval untuk variabel Semangat Belajar adalah menggunakan presentase bertambahnya atau berkurangnya semangat belajarnya.
Interval ini antara 10 % sampai 100 %. Dengan interval sebagai berikut:
a. 10 % -30 %
b. 40 % - 60 %
c. 70 % - 100 %
F.3 Populasi dan Sampel
A. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah Mahasiswa .
B. Sampel
Sampel untuk penelitian ini adalah sebagian Mahasiswa . Dengan jumlah sampel minimal 30 responden.
C. Teknik Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitan ini menggunakan teknik Random Sampling dengan cara membagikan kuesioner kepada sampel secara acak. Jumlah kuesioner yang dibagikan minimal 30 koesioner.
F.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner dengan cara membagikannya kepada sampel menggunakan teknik sampel diatas.
Kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini telah terlampir dalam proposal ini, selanjutnya kuesioner tersebut akan dibagikan kepada sampel. Kuesioner berisi nama responden, prodi dan jurusan responden serta tanggal pengisisian kuesioner. Responden wajib mengisi kuesioner tersebut secara lengkap dan sesuai dengan kenyatan responden.
F.5 Teknik Analisa Data
Pada variabel dalam penelitian ini yang digunakan adalah jenis data interval. Kami menggunakan variabel tersebut agar dapat mengetahui seberapa sering mahasiswa sarapan pagi sebelum melakukan kegiatan belajar dikelas.
Variabel dengan alat ukur ini menggunakan jenis data interval maka memakai teknik korelasi R x y/Rho.
Lampiran
1. Kuesioner Pengaruh Sarapan Terhadap Semangat Belajar Mahasiswa
Pengaruh Sarapan Terhadap Semangat Belajar Mahasiswa
Tanggal :
Nama :
Prodi/Jurusan :
1. Seberapa sering Anda sarapan sebelum kuliah? (senin-jum’at)?
a. 0-1 kali
b. 2-3 kali
c. 4-5 kali
2. Jika Anda sarapan sebelum kuliah, bagaimana semangat belajar Anda?
a. Bertambah
b. Sama saja ketika tidak sarapan
3. Jika bertambah, berapakah presentase bertambahnya semangat belajar Anda dibandingkan ketika tidak sarapan?
a. 10 % -30 %
b. 40 % - 60 %
c. 70 % - 100 %
4. Jika Anda tidak sarapan sebelum kuliah bagaimana semangat belaar Anda?
a. Berkurang
b. Sama saja ketika sarapan
5. Jika berkurang, berapakah presentase berkurangnya semangat belajar Anda dibandingkan ketika tidak sarapan?
a. 10 % -30 %
b. 40 % - 60 %
c. 70 % - 100 %
0 Response to "CONTOH PROPOSAL PENELITIAN | PENGARUH SARAPAN TERHADAP SEMANGAT BELAJAR MAHASISWA"
Post a Comment